Saturday, May 7, 2011

MASALAH


Bangun dari tidur bergegas mandi pagi untuk meluncur ke kampus. Tak seperti biasanya, kali ini brangkat lebih awal. Tiba di kampus langsung menuju ruangan yang dituju untuk menyerahkan naskah. Ternyata pintu masih tertutup rapat, belum ada yang datang. Sambil menunggu dan mengisi waktu, baca koran deket perpus. Jarum jam terus berputar, akhirnya ketemu juga dengan yang dicari. Sedikit terobati penantian ini.

Setelah naskah diserahkan, persyaratan dan tanda tangan di isi, beres sudah urusan. Selesai urusan, tinggal langkah selanjutnya. Disini masalah mulai muncul, ribet, rancu? so pasti. Selain harus mengikuti prosedur, di lempar sana-sini, semua telah dipenuhi, di tunda lagi. Terkadang, "harapan tidak sesuai dengan realitas yang dihadapi".

Itulah sekelumit kisah hidup berhadapan dengan birokrasi. Seperti apa rumitnya harus dihadapi. Yang ingin penulis sampaikan dalan tulisan ini, perlunya kita menghadapi masalah dengan arif dan rasional, agar hasilnya baik. Masalah itu bagian dari desain hidup yang sengaja direkayasa Tuhan dalam menguji kualitas hamba-Nya. Begitu yang biasa kita dengar. Diakui atau tidak, adanya masalah yang mampir dalam hidup kita, menjadikan kita lebih kreatif dan produktif. Dengan masalah yang kita alami, kita akan belajar untuk langkah-langkah berikutnya. Dengan masalah kita dapat mengukur sejauh mana kemampuan kita menyelesaikannya.

Bukankah Tuhan itu menguji seseorang sesuai dengan kemampuannya? Penyikapan terhadap suatu masalah yang melibatkan kepentingan orang banyak juga harus melalui musyawarah (diskusi), supaya hasilnya memuskan semua pihak. Jangan sampai dalam menyikapi masalah dengan penuh emosi, karena hasilnya sangat tidak baik. Hal ini bisa kita lihat masalah yang terjadi akhir-akhhir ini, kekerasan menjadi 'cara' dalam menyelesaikan masalah. Sungguh biadab bukan, sampai saudara sendiri tersakiti karena lebih mendahulukan ego dan emosi dalam menyikapi masalah.

Akhir tulisan ini, penulis ingin menegaskan, sejak manusia diciptakan sudah bermasalah. Jadi, jangan pernah takut menghadapi masalah. Karena selama manusia masih bisa bernafas, masalah akan tetap mampir dengan varian bebeda. Penulis kutip pernyataan Prof. Dr. Musa Asy'ari, "semua masalah itu sesunggunya berpangkal pada diri sendiri. Manusia adalah pusat segala masalah, hidup menghadapi masalah dan matipun merupakan masalah. Makin banyak dan makin besar masalah yang dapat diselesaikannya, maka akan makin besar pula kualitas dirinya". Sekian, semoga manfaat…!!!

Oleh: Firman Daeva

Lihat Coretan yang lain disini: http://www.kompasiana.com/daeva

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More